Social Icons

Pages

Featured Posts

Senin, 11 Januari 2016

Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Sampah Rumah Tangga
Limbah sampah rumah tangga bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Salah satunya menjadi kompos. Seperti yang dikutip dari situs deptan.go.id, Kamis (10/4), kompos sendiri punya banyak kegunaan yakni memperbesar daya ikat tanah berpasir, menambah daya ikat air tanah, memperbaiki drainase tata udara tanah, dan mengandung hara. Kompos adalah pupuk organik yang merupakan hasil penguraian atau dekomposisi bahan organik yang dihasilkan dari tanaman, hewan, sampah, yang dilakukan oleh mikroorganisme aktif, seperti bakteri dan jamur. Tidak semua sampah rumah tangga bisa dibuat kompos. Hanya Sampah yang berasal dari dapur seperti kulit buah, sisa sayur, sisa buah, sisa makanan dan sampah kebun seperti dedaunan, dan rumput, yang dapat dijadikan kompos. Tahap awal untuk membuat kompos adalah sediakan wadah untuk pengomposan. Tempat pengomposan dapat bermacam-macam, seperti lubang dalam tanah, bak, drum, baskom, dan sebagainya. Dengan syarat, wadah tersebut tidak terkena hujan secara langsung. Jika wadah yang dipergunakan berupa drum atau baskom plastik, lubangilah pada bagian dasar sebanyak lima lubang dan diletakkan di atas susunan batu bata. Seperti apa cara mengolah limbah sampah menjadi kompos? Berikut 4 langkahnya: Berikut langkah-langkah pembuatan kompos yaitu: 1. Pemisahan sampah Pisahkan sampah organik dari sampah anorganik. Sampah anorganik berupa plastik, kaleng, karet. Sampah organik berupa sisa makanan, kulit buah, sisa sayuran. Sampah yang berukuran besar sebaiknya dipotong/dicacah terlebih dahulu. 2. Pencampuran Isi wadah dengan kompos lama setinggi 1/3. Selanjutnya sampah dapur dimasukkan. Aduk bahan secara merata. Bahan bisa ditambah serbuk gergaji atau pupuk kandang dan organisme perombak limbah/ragi kompos (Tricholant). Tutup wadah dengan karung/plastik. 3. Pematangan Aduk sampah setiap 7 hari, selama proses berlangsung suhu bahan berkisar 30-70 derajat celcius. Memasuki minggu ke-5 atau ke-6, kompos sudah jadi. Cirinya adalah tidak berbau busuk, berbau tanah, warna coklat kehitaman dan suhu 30-32 derajat celcius. 4. Pengayakan dan Pengemasan Kompos yang sudah matang diayak untuk memperoleh hasil seragam. Lalu dikemas dalam plastik. Agar menghasilkan pupuk kompos yang baik, beberapa fisik bahan yang dapat dilihat secara visual dan dirasakan, antara lain warna kompos coklat kehitaman, tidak berbau busuk atau menyengat, tetapi berbau tanah tanah, berbutir halus, lunak ketika dihancurkan dengan jari-jari tangan, selama dalam pengomposan, suhu bahan organik berkisar 30-70 derajat celcius, kelembaban bahan organik berkisar 40-60 derajat celcius, derajat kemasaman pH kompos berkisar antara 6,5-7,5. Jadi, tidak susah kan memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi sesuatu yang berguna? Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Sampah Rumah Tangga
Cara membuat kompos skala rumah tangga
Salah satu bentuk kepedulian sederhana kita terhadap lingkungan dapat kita lakukan secara sederhana dengan mengelola sampah organik rumah tangga menjadi kompos. Kompos dan pupuk kandang merupakan salah satu pupuk alami yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sampah organic organik. Cara pembuatannya pun tidak terlalu rumit, murah, serta tidak perlu banyak peralatan atau tempat luas. tidak memerlukan tempat luas dan tidak memerlukan banyak peralatan dan biaya. Dengan membuat kompos sendiri ternyata dapat mengurangi masalah pembuangan sampah dan dapat membuat kompos yang dapat digunakan sendiri tanpa harus membeli lagi. Kompos mempunyai manfaat untuk memperbaiki struktur tanah sehingga zat-zat makanan yang diperlukan tumbuhan semakin tersedia lebih banyak. Selain itu, mikroba yang ada dalam kompos akan membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman. Sebelum membuat kompos, ada baiknya mengetahu bagaimana kompos bisa terjadi? Sampah organik, pada prinsipnya akan mengalami peruraian oleh berbagai jenis mikroba, binatang yang hidup di tanah, enzim dan jamur secara alamai. Proses peruraian ini memerlukan kondisi tertentu yaitu suhu, udara dan kelembaban yang tepat. Semakin cocok kondisinya, maka semakin cepat pembentukan kompos. Bahkan hanya dalam kurun waktu 4 รข€“ 6 minggu sudah jadi. Agak sedikit berbeda dengan penanganan jika sampah organik hanya ditimbun saja. Metode ini membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menjadi kompos. Hal yang paling penting dalam proses pengomposan adalah timbulnya panas karena aktivitas mikroba. Hal ini menandakan bahwa mikroba mengunyah bahan organik dan merubahnya menjadi kompos. Suhu yang optimal untuk proses pengomposan adalah 45-65C. Adapun jika terlalu panas maka perlu dibolak-balik minimal setiap 7 hari. Berikut ini dijelaskan cara membuat kompos pada skala rumah tangga yang dihimpun dari berbagai blog dan forum. Cara membuat ini lebih mengeksplorasi kepada bagaimana membuat kompos bagi mereka yang tidak mempunyai lahan yang luas. 1. Sediakan drum atau sejenisnya. 2. Lubangi kecil-kecil bagian dasar drum untuk rembesan air dari sampah. Untuk menjaga kelembaban bagian atas dapat ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu. Bak pengomposan tidak boleh kena air hujan sehingga sebaiknya harus dibawah atap. Dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block, sehingga kelebihan air dapat merembes ke bawah jangan ditempatkan di tempat yang kedap air. 3. Masukkan sampah organik ke dalam wadah (drum) setiap hari. Campur 1 bagian sampah hijau dan 1 bagian sampah coklat. 4. Tambahkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas (top soil) dan dicampur. Tanah atau kompos ini diharapkan mengandung banyak mikroba aktif yang bekerja mengolah sampah menjadi kompos. Jika ada kotoran ternak dari ayam atau sapi dapat pula dicampurkan. 5. Pembuatan bisa dikukan secara sekaligus atau selapis demi selapis misalnya setiap dua hari ditambah sampah baru. Untuk menghindari terlalu panas maka setiap 7 hari perlu diaduk. 6. Pengomposan dinyatakan sudah selesai jika campuran menjadi kehitaman dan tidak berbau sampah. Pada minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja menguraikan membuat kompos, sehingga suhu menjadi sekitar 40C. Pada minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal dan kompos sudah jadi. Faktor keberhasilan dari pengomposan terletak pada bagaimana cara mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen, agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak. Kondisi yang optimal adalah ketika makanan cukup (cukup tersedia bahan organik), kelembaban (30-50%) dan udara segar (oksigen) untuk dapat bernapas. Untuk mempercepat pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang dapat dibeli di toko pertanian. Selamat mencoba membuat kompos. Semakin banyak kompos yang anda buat berarti semakin banyak sampah yang bisa anda kelola dan semakin menghasilkan kompos untuk menyuburkan tanaman anda.
Belajar Memberi Sedekah dari Pohon
Sedekah Pohon FORUMHIJAU.COM – Al-Quran menjelaskan fenomena alam dengan ungkapan yang sangat indah. “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Alquran itu adalah benar. Dan, apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (QS al-Fushilat [41]: 53). Kebenaran Al-Quran dapat diketahui melalui apa saja, mulai dari merenungi fenomena alam semesta hingga fenomena kemanusiaan yang terjadi pada diri kita. Namun, yang banyak luput dari aktivitas permenungan kita, yakni bukti kebenaran Alquran terdapat pada fenomena pohon. Al-Quran banyak menyebut jenis pohon sebagai sesuatu yang penting dan mesti diperhatikan. Pohon tien dan zaitun, misalnya, dijadikan sarana sumpah Allah atas kesempurnaan ciptaan-Nya, yaitu manusia (QS at-Tien [95]: 1-5). Bahkan, pohon zaitun secara khusus disebut sebagai pohon penuh berkah (syajarah mubaarokah) (QS an-Nur [24]: 35). Bila dilihat dengan mata telanjang, pohon tidak memperlihatkan gejala menarik apa pun. Ia merupakan makhluk hidup yang statis, diam dan tidak bergerak. Namun, bila dilihat dari sudut pandang ilmu pengetahuan dan sains, betapa keberadaan pohon sungguh menarik. Ternyata, ia tidak diam; ia terus bekerja tanpa henti memberikan kebaikan kepada penghuni di muka bumi. Dalam perspektif ilmu biologi, siang dan malam, melalui akarnya, pohon terus menyerap air dan unsur makanan lainnya yang kemudian disalurkan ke batang, dahan, ranting, dan daun. Bahkan, pada siang hari pekerjaannya semakin bertambah. Di bagian hijau daun (klorofil) dengan dibantu sinar matahari, pohon melakukan kerja fotosintesis, yaitu sebuah proses sintesis antara air yang diserap dari tanah dan karbondioksida yang diserap oleh daun dari udara bebas. Proses fotosintesis ini menghasilkan glukosa dan oksigen. Glukosa dipakai untuk menumbuhkan dirinya, sedangkan oksigen dibagikan kepada makhluk hidup lainnya, termasuk manusia. Karena pohon berbagi sebagian hasil kerjanya dalam bentuk oksigen, siapa pun yang mendekatinya akan merasakan suasana nyaman, sejuk, dan damai. Fenomena pohon di atas setidaknya mengajarkan dua hal kepada kita. Pertama, kita mesti senantiasa menyisihkan sebagian rezeki hasil usaha atau kerja kita untuk memberikan sedekah secara ikhlas kepada orang lain sebagaimana pohon berbagi tanpa pamrih sebagian hasil kerjanya dalam bentuk oksigen kepada makhluk hidup lainnya. Kedua, kebiasaan berbagi rezeki secara ikhlas kepada orang lain akan mendatangkan suasana damai, sejuk, dan nyaman sebagaimana kesejukan yang diberikan oksigen akibat dari sifat berbagi pohon. Jadi, bila kita, baik secara pribadi maupun komunitas, ingin hidup damai, sejuk, tenteram dan penuh cinta kasih, biasakanlah berbagi kepada sesama. Suasana nyaman, sejuk, dan damai akibat kebiasaan dari berbagi dengan ikhlas sejatinya merupakan prakondisi untuk membuka pintu- pintu rezeki, kemudahan hidup, kemuliaan, dan persaudaraan yang hakiki. Allah SWT menegaskan, yang artinya: “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (QS al- lail [92]: 5-7). Sebagai seorang hamba Allah, kita harus belajar dari kebaikan tanpa pamrih yang diberikan pohon dengan menebarkan kepedulian sosial, menjaga kebersihan lingkungan, membebaskan fakir miskin dari penderitaan, dan selalu memberi tanpa henti untuk kemaslahatan seluruh penduduk di muka bumi. Wallahu a’lam.
Cara Sederhana Membuat Kompos Rumah Tangga Sampah-sampah organik seperti dedaunan, sisa sayuran, buah-buahan dapat dimanfaatkan menjadi kompos. Membuat kompos merupakan bentuk dari recycle, salah satu unsur dari 3 R. Sehingga dengan mengolah sampah menjadi kompos berarti ikut membantu mengurangi permasalahn yang disebabkan sampah. Selain itu, kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan langsung sebagai media tanam ataupun pupuk organik. Pengolahan sampahrumah tangga menjadi kompos dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja dan dengan berbagai cara. Dalam greentips ini, FHI akan membagikan tips sederhana untuk membuat kompos yang bisa dilakukan oleh rumah tangga baik yang memiliki lahan kosong ataupun hanya memiliki sedikit lahan terbatas bahkan tidak memiliki lahan sama sekali. Sampah organik Sampah ini dapat dimanfaatkan menjadi kompos Membuat Kompos dari Sampah Bagi Rumah Tangga yang Memiliki Lahan. Ini merupakan cara paling sederhana dalam membuat kompos namun hanya bisa dilakukan jika memiliki lahan (tanah) kosong. • Gali tanah sedalam 50-100 cm. Lubang dibuat dengan jarak minimal 10 meter dari sumur untuk menghindari tercemarnya sumur. • Isi lubang dengan sampah organik yang telah ditiriskan. • Tutup atau taburi sampah dengan tanah secara berkala untuk mengurangi bau. •Jika telah penuh, tutup lubang dengan tanah. • Setelah tiga bulan, lubang dapat digali. Hasil galian dapat digunakan sebagai kompos sedangkan lubangnya dapat digunakan untuk membuat kompos kembali. Membuat Kompos dari Sampah Bagi Rumah Tangga Dengan Lahan Terbatas. Bagi sobat greener FHI yang rumahnya hanya memiliki sedikit lahan kosong, pembuatan kompos tetap dapat dilakukan. @[204876742936764:] • Sediakan drum atau sejenisnya. • Lubangi kecil-kecil bagian dasar drum untuk rembesan air dari sampah. • Tanam drum dengan kedalaman sekitar 10 cm dari permukaan tanah. • Masukkan sampah organik ke dalam wadah (drum) setiap hari. • Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau kapur secara berkala. • Bila terdapat kotoran binatang bisa ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kompos. • Setelah penuh, tutup drum dengan tanah dan diamkan selama tiga bulan. • Keluarkan isi drum dan angin-anginkan selama 2 minggu. Kompos sudah dapat digunakan. Bagi sobat greener FHI yang tidak memiliki tanah atau lahan kosong, pengolahan sampah menjadi kompos dapat dilakukan dengan menggunakan ember, pot, kaleng bekas, atau sejenisnya. Benda-benda ini sekaligus nantinya dapat dijadikan pot. www.forumhijau.com • Sediakan ember, pot, kaleng bekas, ataupun wadah lainnya. • Lubangi bagian dasar dan letakkan di wadah yang dapat menampung rembesan air dari dalamnya. • Masukkan sampah organik ke dalam wadah (drum) setiap hari. • Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau kapur secara berkala. • Bila terdapat kotoran binatang bisa ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kompos. • Setelah penuh, tutup drum dengan tanah dan diamkan selama dua bulan. • Wadah siap dijadikan pot dengan kompos di dalamnya sebagai media tanam. Sobat greeners FHI, demikian proses pembuatan kompos dari sampah organik bagi rumah tangga baik yang memiliki lahan kosong, lahan terbatas, maupun tidak memiliki lahan sekalipun. Semoga mampu menginspirasi kita semua bahwa semua orang, di mana pun juga, dapat melakukan tindakan nyata dalam menangani permasalahan lingkungan utamanya sampah. Bahkan dengan cara-cara yang sederhana sekalipun
Cara Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik Cara Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik – Kali ini kita akan mempublikasikan bagaimana cara memanfaatkan benda yang sudah tidak berguna menjadi sangat bermanfaat, tidak lain tidak bukan adalah sampah. Sampah sendiri memiliki definisi benda dan atau material yang sudah tidak berfungsi/berhenti berfungsi dan tidak terpakai karena berakhirnya suatu proses. Sedangkan sampah organik adalah sampah masih bisa kita gunakan dan bisa menghasilkan sesuatu yang baru melalui proses daur ulang yang benar, dalam hal ini sebagai pupuk. Seperti yang kita ketahui begitu mahalnya pupuk bagi tanaman, tak sedikit kocek yang harus kita gelontorkan untuk bisa menikmati pupuk pabrikan. Namun dengan kreatifitas dan sedikit niat sejatinya kita bisa mengubah sampah menjadi pupuk kompos. Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi anda yang membutuhkan solusi pupuk murah terlebih untuk para petani, selain bisa menekan biaya produksi juga sangat berpotensi melipatgandakan hasil panennya. pupuk Pengertian dan Definisi Sampah Organik Definisi Sampah organik adalah semua sampah yang bisa mengalami penguraian dan pelapukan menjadi material yang lebih kecil dan tidak berbau atau sering kita sebut kompos. Kompos ini di dapat dari hasil pelapukan bahan-bahan yang organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput. Dengan konsep diatas maka pupuk organik bisa juga kita sebut pupuk buatan yang memanfaatkan bahan organik yang telah di percepat/rekayasa pelapukan. Sampah organik sendiri di bedakan menjadi 2 jenis yakni : Sampah organik basah. Sampah organik basah adalah sampah organik yang memiliki kandungan air yang cukup tinggi misalnya kulit buah dan sisa sayuran. Sampah organik kering. Sedangkan sampah organik kering adalah kebalikan dari sampah organik basah yang meliputi kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering. Panduan Cara Membuat Pupuk Kompos 1. Pupuk Kompos Alami Pupuk kompos alami sebenarnya ada di sekitar kita, alam sudah menyediakannya. Untuk mendapatkannya pergilah ke tempat2 pembuangan sampah lalu lakukan hal2 di bawah ini Gali tumpukan sampah yang sudah halus, yang sudah mirip tanah Kemudian lakukan pemisahan antara bahan2 yang mudah lapuk dengan yang tidak mudah lapuk. Setelah kita pisahkan lalu saring dengan menggunakan ayak. terkahir, siapkan sekitar 50 hingga 100 gram belerang lalu taburkan di atas hasil ayakan tadi. Bahan Pembuatan Pupuk Kompos : Siapkan 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah yang mudah lapuk, sangat di sarankan menggunakan sampah organik basah. Siapkan kulit buah kopi kira2 6,5 m3 (alternatif pengganti kulit kopi bisa menggunakan daun lamtoro) Siapkan kotoran ternak mamah biak sebanyak 750 kg (atau sekitar ± 50 kaleng ukuran 20 liter) Siapkan 30 kg abu kayu atau abu dapur. Panduan Cara Membuat Pupuk Kompos Langkah pertama siapkan bak dari semen untuk pengomposan. Perlu di perhatikan untuk desain baknya harus memiliki dasar yang cekung dengan ukuran 2.5 x 1 x 1 m (p x l x t). Selanjutnya campur semua bahan diatas ke dalam box pengomposan lalu aduk hingga merata. Kemudian taburi bagian atas adonan bahan tadi dengan abu kayu. Setelah itu tutup bagian atas bak pengomposan menggunakan plastik transaparan, hal ini juga berfungsi untuk menampung nitrogen yang di hasilkan dari proses pengomposan. Setelah kira2 4-5 hari siramkan hasil tampungan nitrogen tadi, hal ini di maksudkan untuk enambah kandungan nitrogen pada adonan bahan agar proses pengomposan bisa lebih cepat. Lakukan step 3 hingga 2 atau 3 minggu secara rutin, setelah itu aduk kembali adonan agar merata dan ulangi step 3 lagi. Terus lakukan step diatas hingga kira2 2-3 bulan agar adonan benar-benar matang, dalam step ini pupuk seharusnya sedikit berair. Setelah 2-3 buan tadi angkatlah adonan karena sudah siap jadi, dan lakukanlah pengeringan dengan cara menjemur kompos hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja. Pupuk kompos siap di gunakan. 2. Kompos Rumah Tangga Bahan Yang Perlu di siapkan : Siapkan 2 tempat sampah yang berbeda warna (misalnya merah dan putih), hal ini kita gunakan nantinya sebagai wadah pembuatan dan pembeda antara organik dan non organik. Siapkan pula 1 wadah bak plastic atau drum bekas lalu berilah beberapa lubang pada bagian dasarnya untuk menggunakan paku/bor, hal ini berguna untuk mengeluarkan kelebihan air. Agar kelembaban udara tetap terjaga usahakab di bagian atas dapat ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu sehingga tetap ada sirkulasi udara. Alternatif lain bisa menggunakan dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block, sehingga kelebihan air dapat meresap ke dalam tanah. Usahakan bak pengomposan tidak kena air hujan, dan sangat di sarankan bak berada di bawah atap. Cara Membuat : Campur 1 bagian sampah merah dan 1 bagian sampah putih. Selanjutnya campurlah dengan kompos yang sudah jadi untuk memancing penyampuran agar lebih merata. Jika ada kotoran ternak ( ayam atau sapi ) dapat pula dicampurkan . Pembuatan pupuk kompos ini bisa dilakukan sekaligus, atau bisa juga selapis demi selapis dan bertahap setiap 2 hari sekali, namun pastikan setiap 7 hari selalu mengaduknya agak merata, Proses pengomposan bisa dikatakan selesai jika campuran sudah tidak berbau dan mulai berubah warna menjadi kehitaman. Jika step demi step di lakukan dengan benar maka perkiraan sekitar minggu ke-5 dan ke-6 suhu sudah kembali normal, dan kompos sudah jadi. Kunci dari berhasil atau tidaknya pengomposan ini terletak pada bagaimana kita mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen. Hal ini di tujukan agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak. Sampah organik sebaiknya di ayak untuk memisahkan bagian yang halus dan kasar, FYI bagian yang kasar bisa kita gunakan lagi sebagai aktivator jika ingin melakukan pengomposan lagi nantinya. Untuk mempercepat proses pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang bisa kita beli di toko pertanian
Kompos : Pupuk Organik buatan sendiri dijamin lebih bersih. Kenapa? Karena jelas kita tahu bahan untuk membuat pupuk tersebut, sampah bersih dari dapur sendiri belum tercemar, tidak sampai membusuk dan belum sempat disambangi lalat itu sebabnya. Kompos yang dihasilkan jika dipergunakan untuk menanam sayur sebagai lalap mentah, misalnya daun selada, seledri ketika kita petik dapat langsung kita makan tidak usah merasa khawatir. Pembuatan Kompos skala rumah tangga ini Mudah, Murah, Ramah Lingkungan dan tidak berbau. 14305806461536845077 Keranjang inilah wadah utama membuat kompos, murah karena hanya belanja keranjang sekali tetapi pemakaian sampai bertahun tahun karena plastik tidak mudah rusak. menurut sumber, plastik sampai empat ratus tahun baru bisa hancur. 1430580804726990515 Alat-alat yang diperlukan beserta cara kerjanya : Bantalan sekam 2 buah(untuk dasar keranjang dan penutup keranjang), garpu pengaduk, kain penutup keranjang, ditambah lagi Kompos matang sebagai aktivator. Kardus bekas, masukkan kedalam keranjang, untuk melapisi keranjang Masukkan bantalan sekam kedalam Doz yang sudah diletakkan kedalam keranjang Masukkan Kompos matang satu bungkus -/+ 4 kg. sebagai starter/aktivator. Catatan: Kompos matang(warna hitam sudah berbau tanah/tidak berbau busuk, kalau dipencet hancur. Itulah ciri-ciri kompos matang dapat dijadikan aktivator. 1430580913311942253 Sampah dapur, sisa potongan sayuran, kulit buah (kecuali kulit kacang & kulit salak), dan sampah meja (sisa makanan dari meja makan). Bahan sampah tadi potong kecil agar memudahkan penguraian oleh mikroba yang ada dalam kompos matang Jika makanan berminyak/bersantan sebelum dimasukkan harus dicuci berkali-kali lalu ditiris dahulu. Sampah dapur kulit udang potongan daging, ayam, dan ikan yang berbau hewani dilarang keras dimasukkan ke keranjang. Silahkan masukkan kedalam Lubang Resapan Biopopri. 14305809622138830404 Sampah dapur setelah dimasukkan diaduk merata, agar permentasi berjalan dengan baik. 1430581047191640851 Kemudian ditutup dengan bantalan sekam, disini Sekam berguna untuk meredam Bau. padahal sampah sayuran jika didiamkan satu malam membusuk mengeluarkan bau tak sedap dan berlendir. Aneh jika masuk kedalam keranjang ini tidak berbau, kalau komposnya ingin wangi masukkan kulit jeruk. 14305810911696062370 Agar tidak ada binatang kecil misalnya lalat masuk kedalam keranjang, kalau lalat masuk berarti akan bertelur, tetapi kalau prosesnya berjalan dengan benar, suhu didalam keranjang menjadi panas, maka telor binatang kecil perlahan akan segera mati. 14305811271780454247 Keranjang ini diletakkan diatas bata sebagai tatakan, kemudian diletakkan di tempat banyak mendapatkan sirkulasi udara penuh - Aerob. Tidak boleh terkena matahari langsung dan air hujan. Pengisian sampah dilakukan setiap hari, tidak lupa harus selalu diaduk ketika selesai mengisi. Proses permentasi terjadi dengan tanda suhu sampah terasa panas. Artinya mikroba bekerja aktif mengurai Sampah/Sukses mengurai sampah. Dalam waktu dua - tiga bulan Kompos sudah dapat dipanen. Cara memanen kompos, : Ambil 1/3 bagian paling atas yang sudah mulai menghitam sisihkan Kemudian 2/3 bagian bawah dikeluarkan, diayak Sisa ayakan kasar dapat dijadikan aktivator kembali, masukkan kedalam Keranjang bersama yang sepertiga bagian teratas tadi. Kardus sudah harus diganti karena hancur/lapuk. Nah mudah sekali bukan prosesnya, tidak banyak keluar tenaga, tidak perlu berkeringat, badan tidak berbau, walau menggauli sampah, tetapi menghasilkan kompos berguna untuk hoby menanam kita, sudah tidak perlu lagi membeli kompos. Ketika kita berbuat yang sedikit hanya dengan cara menangani sampah organik dirumah tangga masing-masing, berarti kita sudah membantu melestarikan Bumi, dengan efek baiknya begitu banyak, jelas kita sudah ikut berpartisipasi dalam mengurangi menumpuknya sampah, mengurangi populasi lalat dan mencegah berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh sampah, belum lagi kemudian menggunakan Kompos hasil sendiri untuk penghijauan. Yang jelas sedikit banyak membantu mengurangi global warming. Penulis hanya bisa menyebarkan virus kebaikan ini kepada para pembaca, dan mengharap pembaca menyebarkan lagi kepada para kerabat teman dan lainnya, akhirnya semua orang mau melakukan hal ini. Inovasi yang sangat bagus ini di temukan oleh : Mr Koji Takakura dari Jepang dan Keranjang ini biasa dinamakan Keranjang pintar - “Keranjang Takakura” Selamat mencoba .....